Jumat, 01 November 2013

Mencari Kesalahan Kata dari Artikel

Artikel 1
Gagal dan Bangkit Lagi !!
(1)Pada suatu sore, tampak seorang pemuda tengah berada di sebuah taman umum. (2)Dari raut wajahnya tampak kesedihan, kekecewaan, dan frustasi yang menggantung. Dia terlihat berjalan dengan langkah gontai dan kepala tertunduk lesu. Sebentar-sebentar, (3)ia terduduk dan menghela napas panjang. Kegiatan itu diulangnya berkali-kali, (4)seakan dia tidak tahu apa yang hendak dilakukannya.
Saat pikirannya sedang menerawang entah ke mana, tiba-tiba pandangan matanya terpaku pada gerakan seekor laba-laba yang sedang membuat sarangnya di antara ranting sebatang pohon tempat dia duduk. Dengan perasaan kesal, (5)ia pun kemudian iseng mengambil sebatang ranting dan menumpahkan rasa kekesalannya pada sarang laba-laba itu. Maka, sarang itu pun dirusak tanpa ampun.
Seusai melepaskan kejengkelannya, perhatian pemuda itu teralih sementara untuk mengamati (6)ulah si laba-laba. Dalam hati dia ingin tahu, kira-kira apa yang akan dikerjakan laba-laba setelah sarangnya hancur oleh tangan isengnya?(7) Apakah laba-laba akan lari terbirit-birit, atau dia akan membuat kembali sarangnya di tempat lain?(8) Rasa penasaran itu rupanya segera mendapatkan jawaban. (9)Tak lama, si laba-laba tampak kembali ke tempatnya semula. Laba-laba itu mulai mengulangi kegiatan yang sama, merayap(10)-merajut(11)-melompat. Setiap helai benang dipintalnya (12)dari awal(13), semakin lama semakin lebar (14)dan tanpa kenal lelah laba-laba itu kembali menyelesaikan seluruh pembuatan sarang barunya.
Setelah menyaksikan usaha si laba-laba yang sibuk bekerja lagi(15) dengan semangat penuh untuk memperbaiki dan membuat sarang baru, kembali ranting si pemuda beraksi dengan tujuan menghancurkan sarang tersebut untuk (16)kedua kalinya. Dengan perasaan puas (17)namun penuh rasa ingin tahu, diamati (18)ulah si laba-laba. Apa gerangan yang akan dikerjakannya setelah sarangnya dirusak untuk kedua kalinya?(19)
Ternyata untuk (20)ketiga kalinya, laba-laba mengulangi kegiatannya kembali, memulai dari awal. Dengan bersemangat merayap(21)-merajut(22)-melompat dengan setiap helai benang yang dihasilkan dari tubuhnya, laba-laba itu memintal membuat sarang sedikit demi sedikit.
Setelah melihat dan mengamati ulah laba-laba tersebut dalam membangun sarang yang telah hancur untuk (23)ketiga kalinya. Saat itulah si pemuda mendadak tersadarkan. Tidak peduli sarang laba-laba dirusak atau dihancurkan, sebanyak itu pula laba-laba membangun sarangnya kembali. Semangat binatang yang begitu kecil, dengan giat bekerja tanpa mengenal lelah, telah membuka kesadaran si pemuda.
Hal itu menimbulkan perasaan malu dirinya. Karena sesungguhnya, si pemuda berada di taman itu dengan hati dan perasaan gundah karena dia baru saja mengalami satu kali kegagalan !(24) Maka, melihat semangat pantang menyerah laba-laba, dia pun berjanji dalam hati, “Aku tidak pantas mengeluh dan putus asa karena telah mengalami satu kali kegagalan. Aku harus bangkit lagi !(25) Berjuang dengan lebih giat dan siap memerangi setiap kegagalan yang menghadang, seperti semangat laba-laba kecil yang membangun sarangnya kembali (26)dari setiap kehancuran !”(27) Segera, si pemuda bangkit, dan bertekad kuat untuk bekerja lebih giat lagi. Bila perlu, dia akan memulai (28)dari awal lagi, tanpa putus asa.
1. Pada sore hari (Alasan : Karena pada suatu sore merupakan kesalahan diksi)
2. Pada (Alasan : Kata dari lebih tepat untuk kata tempat, terjadi kesalahan diksi)
3. Dia (Alasan : Kata ia tidak baku, dan untuk kata panggilan didepan harus Kapital)
4. seakan-akan (Alasan : Harusnya merupakan kata yang dibentuk dari pemajemukan dan pengulangan)
5. Dia (Alasan : Kata ia tidak baku, dan untuk kata panggilan didepan harus Kapital)
6. tingkah laku (Alasan : Kata ulah tidak baku)
7. . (Alasan : kesalahan pada tanda baca, seharusnya diakhiri oleh titik (.))
8. . (Alasan : kesalahan pada tanda baca, seharusnya diakhiri oleh titik (.))
9. Tidak (Alasan : Kata tak tidak baku)
10. , (Alasan : Kesalahan pada tanda baca, seharusnya memakai (,))
11. , dan (Alasan : Kesalahan pada tanda baca, seharusnya memakai (,) juga ditambahkan kata dan)
12. kembali (Alasan : Kesalahan diksi, karena kata dari seharusnya untuk menghubungkan dengan kata tempat)
13. . (Alasan : Kesalahan tanda baca, seharusnya diakhiri oleh (.))
14. , (Alasan : Kesalahan tanda baca, seharusnya memakai tanda (,))
15. , (Alasan : Kesalahan tanda baca, seharusnya memakai tanda (,))
16. ke-dua (Alasan : Dalam tingkatan harus memakai tanda (-)
17. tetapi (Alasan : Kesalahan diksi, seharusnya untuk penghubung memakai kata tetapi, bukan namun, namun untuk di awal kalimat)
18. tingkah laku (Alasan : Kata ulah tidak baku)
19. (Alasan : kesalahan tanda baca, seharusnya diakhiri oleh titik(.))
20. ke-tiga (Alasan : Dalam tingkatan harus memakai tanda (-))
21. (Alasan : Kesalahan pada tanda baca, seharusnya memakai (,))
22. dan (Alasan : Kesalahan pada tanda baca, seharusnya memakai (,) juga ditambahkan kata dan)
23. ke-tiga (Alasan : Dalam tingkatan harus memakai tanda (-))
24. (Alasan : Kesalahan tanda baca, seharusnya diakhiri oleh (.))
25. (Alasan : Kesalahan tanda baca, seharusnya diakhiri oleh (.))
26. oleh (Alasan : Kesalahan diksi, karena kata dari seharusnya untuk menghubungkan dengan kata tempat)
27. (Alasan : Kesalahan tanda baca, seharusnya diakhiri oleh (.))
28. kembali (Alasan : Kesalahan diksi, karena kata dari seharusnya untuk menghubungkan dengan kata tempat)

Artikel 2
Bencana Gunung Berapi

Ratusan orang dievakuasi setelah sebuah gunung berapi meletus di bawah gletser di selatan Islandia. Menurut (1)badan proteksi sipil, Minggu, 21 Maret 2010, erupsi terjadi sekitar pukul 11.30 malam waktu Reykjavik, Islandia, (2)sabtu malam tadi.
Erupsi terjadi di bawah gletser Eyjafjallajokull, gletser kelima terbesar di Islandia. Gunung api (3)itu sendiri tertutup oleh es.
Khawatir akan (4)terjadi banjir akibat gletser mencair, otoritas mengevakuasi sekitar 400 orang di wilayah seluas 160 kilometer tenggara ibukota sebagai pencegahan. Manajer (5)departemen-departemen proteksi sipil, Vidir Reynisson, (6)mengatakan, hingga saat ini belum ada laporan korban.
1.       Badan Proteksi Sipil (Alasan = Sebuah Institusi Harus Huruf Kapital)
2.       pada sabtu malam (Alasan = Kata tadi merupakan kata penghubung, tidak diletakkan di akhir kalimat)
3.       itu (Alasan = Kata sendiri dihilangkan, karena merupakan kesalahan diksi kata sendiri bukan merupakan keterangan)
4.       terjadinya (Alasan = terjadi tidak menjelaskan kejadiannya)
5.  departemen (Alasan = kata departemen-departemen bukan dalam jumlah banyak , hanya satu departemen)

6.       memberitahukan (Alasan = Kata mengatakan bukan kata baku)

Rabu, 09 Oktober 2013

Bad Design - 2

Sebuah website seharusnya di bangun dengan interface (antarmuka) semenarik mungkin agar dikunjungi dan orang yang mengunjungi juga betah. Tapi ada beberapa website tidak terlalu memperhatikan interface tersebut, karena mungkin lebih mementingkan content daripada interface-nya sendiri.


Tulisan saya kali ini adalah menyoroti web dengan design yang bisa dibilang "bad" atau buruk.

beberapa hal yang menurut saya design web ini "so bad":


  1. Pemilihan warna yang digunakan terlalu mencolok, dan tidak ada kesesuaian antara satu dan yang lain.
  2. Penataan tombolnya tidak enak dilihat, sudut-sudut dari tiap bagian kotak, sehingga terkesan kaku.
  3. Tidak jelas mana main content mana feature, sehingga yang mengunjungi akan bingung.

Seharusnya :

  1. Warna yang dipakai mesti match dengan warna lain
  2. Berikan sudut agak melengkung sehingga nyaman dilihat
  3. Perlu di pisah antara main content dan feature.

Portofolio IMK-1

Nama Saya Muhamad Muhyidin Zuhdi, usia 21 tahun. Saat ini saya masih aktif sebagai mahasiswa Universitas Gunadarma Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi semester 5. sebelumnya saya menempuh pendidikan SMK di Kota Depok Jurusan Teknologin Informasi.
   
        Setelah menempuh pendidikan dan saya bekerja selama 1 tahun di perusahaan tersebut kemudian saya melanjutkan ke jenjang pendidikan perguruan tinggi, karena saya merasa didunia kerja saat ini tingkat pendidikan juga sangat penting baik untuk jenjang karir ataupun pendapatan yang lebih tinggi. Saya juga ingin sekali memiliki kemampuan yang lebih baik dari saat itu dan saya putuskan harus belajar lagi. Walaupun pelajaran yang saya dapatkan banyak sekali dari pekerjaan saat itu setidaknya saya harus menyeimbangkan pendidikan saya dengan memilih lembaga pendidikan perguruan tinggi. Sehingga saya memilih Universitas Gunadarma untuk melanjutkan pendidikan saya. Saat ini saya masih bekerja sekaligus menjadi mahasiswa aktif.
          
          Saat ini saya bekerja sebagai Junior Programmer di salah satu perusahaan Software di Jakarta. Berdasarkan pengalaman kerja tersebut, saya mempunyai kemauan belajar dan bekerja dengan lebih baik lagi, saya dapat bekerja secara mandiri maupun dalam tim dengan baik. Pekerjaan saya saat ini bertanggung jawab menangani beberapa website client. Meliputi update data, rekap data, pengembangan serta dokumentasi.

Kemampuan saya saat ini :
- Memahami penggunaan perangkat aplikasi Ms. Office.
- Memahami penggunaan bahasa DBMS SQL-Server
- Memahami dan familiar dengan penggunaan HTML, Javascript.
- Memahami bahasa pemrogaman .Net.
- Memahami dan mampu memanage social media dan bloging.
- Mampu bekerja secara mandiri ataupun dalam tim.

Sabtu, 25 Mei 2013

Mengembangkan Kemampuan Mahasiswa Dalam Komunikasi



A. PENGERTIAN DAN ARTI PENTING KOMUNIKASI
Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”),secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna.
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain.
Komunikasi bukan cuma terkait dengan bagaimana cara menggunakan bahasa tapi sangat terkait juga dalam menyampaikan pesan dalam bentuk yang lainnya seperti tatapan mata, gesture tubuh, serta mungkin intonasi.
Komunikasi itu penting, semua orang tahu, karena ini merupakan basic instinct dari setiap makhluk hidup. Setiap makhluk punya cara komunikasi masing-masing, setiap manusia pun tak lepas dari cara dia melakukan komunikasi. Kita tak bisa membeda-bedakan bahasa, suku, adat, kebiasaan, tradisi maupun agama karena pada dasarnya berkomunikasi, menyampaikan pesan itu asal dilakukan dengan baik dan benar, serta dalam keadaan saling terbuka, fikiran jernih tanpa sentimen dan perasaan negatif, pasti maksud yang ingin disampaikan dapat diterima.
B. JENIS DAN PROSES KOMUNIKASI
Jenis-jenis Komunikasi, yaitu :
1.Komunikasi Intrapribadi :
Komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication) adalahkomunikasi dengan diri sendiri, baik kita sadari atau tidak. Misalnyaberpikir.
2.Komunikasi Antarpribadi :
Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yangmemungkinkan respon verbal maupun nonverbal berlangsung secara langsung. Bentuk khusus komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi diadik (dyadic communication) yang hanya melibatkan dua individu,misalnya suami- istri, dua sejawat, guru-murid. Ciri-ciri komunikasi diadik adalah pihak- pihak yang berkomunikasi berada dalam jarakyang dekat; pihak-pihak yang berkomunikasi mengirim dan menerimapesan secara langsung dan simultan.
3.Komunikasi Kelompok (Kecil) :
Komunikasi kelompok merujuk pada komunikasi yang dilakukan sekelompok kecil orang (small-group communication). Kelompok sendiri merupakan sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuanbersama, saling mengenal satu sama lain, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Komunikasi antarpribadi berlaku dalam komunikasi kelompok.
4.Komunikasi Publik :
Komunikasi publik adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah orang (khalayak), yang tidak bisa dikenali satu persatu. Komunikasi publik meliputi ceramah, pidato, kuliah, tabligh akbar, dan lain-lain. Ciri-ciri komunikasi publik adalah: berlangsung lebih formal;menuntut  persiapan  pesan  yang  cermat,  menuntut  kemampuanmenghadapi sejumlah besar orang; komunikasi cenderung pasif; terjadi di tempat umum yang dihadiri sejumlah orang; merupakan peristiwayang direncanakan; dan ada orang-orang yang ditunjuk secara khususmelakukan fungsi-fungsi tertentu.
5.Komunikasi Organisasi :
Komunikasi organisasi (organizational communication) terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan informal, dan berlangsung dalam jaringan  yang  lebih  besar  dari  komunikasi  kelompok.  Komunikasi organisasi juga melibatkan komunikasi diadik, komunikasi antarpribadi, dan komunikasi publik tergantung kebutuhan.
6.Komunikasi Massa :
Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yangmenggunakan  media  massa  cetak  maupun  elektronik  yang dikelola sebuah lembaga atau orang yang dilembagakan yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar, anonim, dan heterogen. Pesan- pesannya bersifat umum, disampaikan secara serentak, cepat dan selintas.

PROSES KOMUNIKASI
Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikanpesan kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proseskomunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi, banyak melalui perkembangan.
Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusiadan ada penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi.
Tahapan proses komunikasi adalah sebagai berikut :
1.      Penginterpretasian.
2.      Penyandian.
3.      Pengiriman.
4.      Perjalanan.
5.      Penerimaan.
6.      Penyandian balik.
7.      Penginterpretasian.
C.  KOMUNIKASI EFEKTIF
Komunikasi Efektif yaitu komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang lain yang bisa terlihat dalam proses komunikasi.
Secara sederhana, komunikasi efektif terjadi apabila orang berhasil menyampaikan apa yang dimasudkannya. Menurut Tubbs, (Yusrizal:2005)”secara umum, komunikasi dinilai efektif bila rangsangan yang disampaikan dan yang dimaksudkan oleh pengirim atau sumber, berkaitan erat dengan rangsangan yang ditangkap dan dipahami oleh penerima”.

Ada lima hal yang dapat dijadikan sebagai ukuran bagi komunikasi yang efektif, yaitu:
1.Pemahaman
Pemahaman yang dimaksud adalah penerimaan yang cermat oleh komunikan (penerima pesan) terhadap kandungan rangsangan yang dimaksudkan oleh komunikator (pengirim pesan). Dalam hal ini, komunikasi dikatakan efektif jika penerima pesan memperoleh pemahaman yang cermat terhadap apa yang disampaikan oleh pengirim pesan.
2.Kesenangan
Komunikasi efektif terjadi jika diantara komunikator dan komunikan terdapat rasa saling senang. komunikator merasa senang menyampaikan informasi kepada komunikan, dan sebaliknya komunikan juga senang menerima informasi dari komunikator.
3.Mempengaruhi Sikap
Tindakan mempengaruhi orang lain merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari. Dalam berkomunikasi, komunikator berusaha untuk mempengaruhi sikap komunikan, dan berusaha agar komunikan memahami ucapannya. Jika komunikator dapat merubah sikap dan tindakan komunikan, maka dapat dikatakan bahwa komunikasi efektif sudah terjadi.
4.Memperbaiki Hubungan
Salah satu hal yang menjadi kegagalan utama dalam berkomunikasi adalah munculnya gangguan akibat dari hubungan yang tidak baik antara komunikator dengan komunikan. Hal ini terjadi karena adanya rasa frustasi, kemarahan, atau kebingungan diantara keduanya. Oleh sebab itu, agar komunikasi efektif , maka perlua adanya tindakan memperbaiki hubungan antara komunikator dengan komunikan terlebih dahulu.
5.Tindakan
Mendorong komunikan untuk melakukan tindakan yang sesuai dengan keinginan komunikator merupakan suatu hal yang paling sulit dicapai dalam berkomunikasi. Namun, keefektifan komunikasi sangat bergantung kepada tindakan yang dilakukan oleh komunikan setelah berkomunikasi. Jika komunikan melakukan tindakan seperti yang dikatakan komunikatot, maka dapat dikatakan komunikasi efektif telah terjadi.

D. IMPLIKASI MANAJERIAL
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kata Implikasi berarti akibat. Kata Implikasi sendiri dapat merujuk ke beberapa aspek yaitu salah satunya yang dibahas saat ini adalah manajerial atau manajemen
Dalam manajemen terdapat 2 implikasi yaitu :
1. Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan
2. implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan

Referensi :
http://aardiansyah.blogspot.com/2012/11/pengertian-komunikasi-defenisi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_definisi_komunikasi
http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_komunikasi
http://id.wikipedia.org/wiki/Implikasi
http://ayuvidyama.blogspot.com/2012/11/resume-4-arti-penting-komunikasi-dalam.html

Perubahan dan Pengembangan Organisasi



A.PENGERTIAN PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI
PENGERTIAN PERUBAHAN ORGANISASI
Pengertian Perubahan Organisasi adalah suatu variasi dari cara-cara yang telah mapan,yang selama ini berlangsung dalam organisasi dan dipergunakan serta ditaati oleh anggota organisasi dalam melakukan aktivitasnya dan berbeda dari apa yang selama ini ada dan telah berlaku dalam organisasi.
Pengertian Pengembangan Organisasi adalah suatu pendekatan sistematik, terpadu dan terencana untuk meningkatkan efektivitas organisasi serta memecahkan masalah-masalah (seperti kutrangnya kerja sama/koperasi, desentralisasi yang berlebihan dan kurang cepatnya komunikasi dan sebagainya) yang merintangi efisiensi pengoperasian pada semua tingkatan.

PENGERTIAN PENGEMBANGAN ORGANISASI
Pengembangan organisasi merupakan proses terencana untuk mengembangkan kemampuan organisasi dalam kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berubah, sehingga dapat mencapai kinerja yang optimal yang dilaksanakan oleh seluruh anggota organisasi. Pengembangan Organisasi merupakan program yang berusaha meningkatkan efektivitas keorganisasian dengan mengintegrasikan keinginan individu akan pertumbuhan dan perkembangan dengan tujuan keorganisasian.

B.LANGKAH-LANGKAH PERUBAHAN ORGANISASI
Langkah langkah dalam mewujudkan perubahan organisasi, Langkah tersebut terdiri dari :
1.Mengadakan Pengkajian : Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap organisasi apapun tidak dapat menghindarkan diri dari pengaruh daripada berbagai perubahan yang terjadi di luar organisasi. Perubahan yang terjadi di luar organisasi itu mencakup berbagai bidang, antara lain politik, ekonomi, teknologi, hukum, sosial budaya dan sebagainya. Perubahan tersebut mempunyai dampak terhadap organisasi, baik dampak yang bersifat negatif maupun positif. Dampak bersifat negatif apabila perubahan itu menjadi hambatan bagi kelancaran, perkembangan dan kemajuan organisasi. Dampak bersifat positif apabila perubahan itu dapat memperlancar kegiatan, perkembangan dan kemajuan organisasi atau dalam bentuk kesempatan-kesempatan baru yang tidak tersedia sebelumnya.
2.Mengadakan Identifikasi : Yang perlu diidentifikasi adalah dampak perubahan perubahan yang terjadi dalam organisasi. Setiap faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan organisasi harus diteliti secara cermat sehingga jelas permasalahannya dan dapat dipecahkan dengan tepat.
3.Menetapkan Perubahan : Sebelum langkah-langkah perubahan diambil, pimpinan organisasi harus yakin terlebih dahulu bahwa perubahan memang harus dilakukan, baik dalam rangka meningkatkan kemampuan organisasi maupun dalam rangka mempertahankan eksistensi serta pengembangan dan pertumbuhan organisasi selanjutnya.
4.Menentukan Strategi : Apabila pimpinan organisasi yakin bahwa perubahan benar-benar harus dilakukan maka pemimpin organisasi haru segera menyusun strategi untuk mewujudkannya.
5.Melakukan Evaluasi : Untuk mengetahui apakah hasil dari perubahan itu bersifat positif atau negatif, perlu dilakukan penilaian. Apabila hasil perubahan sesuai dengan harapan berarti berpengaruh postif terhadap organisasi, dan apabila sebaliknya berarti negatif.
6.Mengadakan perubahan struktur organisasi.
7.Mengubah sikap dan perilaku pegawai.
8.Mengubah tata aliran kerja.
9.Mengubah peralatan kerja.
10.Mengubah prosedur kerja.
11.Mengadakan perubahan dalam hubungan kerja antar-personal.

C.PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN ORGANISASI
Semua kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui 4 tahapan berikut ini.
Tahap 1 : Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan
Perencanaan dimulai dengankeputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi atau kelompok kerja.Tanpa rumusan tujuan yang jelas, organisasi akan menggunakan sumber daya sumberdayanya secara tidak efektif.

Tahap 2 : merumuskan keadaan saat ini
Pemahaman akan posisi perusahaansekarang dari tujuan yang hendak di capai atau sumber daya-sumber daya yang tersediauntuk pencapaian tujuan adalah sangat penting, karena tujuan dan rencana menyangkutwaktu yang akan datang. Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini dianalisa, rencanadapat dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut. Tahap kedua inimemerlukan informasi-terutama keuangan dan data statistik yang didapat melaluikomunikasi dalam organisasi.

Tahap 3 : mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan
Segala kekuatan dankelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan untuk mengukurkemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor lingkungan intren dan ekstern yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya,atau yang mungkin menimbulkan masalah. Walau pun sulit dilakukan, antisipasi keadaan,masalah, dan kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi di waktu mendatang adalahbagian esensi dari proses perencanaan.

Tahap 4 : mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaiantujuan
Tahap terakhir dalam proses perncanaan meliputi pengembangaan berbagai alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif-alternatif tersebut danpemilihan alternatif terbaik (paling memuaskan) diantara berbagai alternatif yang ada.

D.IMPLIKASI MANAJERIAL
Pada bagian ini peneliti menyajian bergagai implikasi kebijakan yang dapat dihubungkan dengan temuan-temuan yang dihasilkan dalam penelitian ini. Implikasi manajerial memberikan kontribusi praksis bagi manajemen.

-referensi
1.http://kodokoala.blogspot.com/2012/10/proses-perencanaan-penetapan-tujuan-dan.html
2.http://boycharotz1st.blogspot.com/2013/01/perubahan-dan-perkembangan-organisasi.html
3.http://ediwibowo88.blogspot.com/2010/05/pendahuluan-1.html

Design dan Struktur Organisasi

Desain dan Struktur Organisasi

Pengertian Struktur dan Organisasi
Struktur organisasi berkaitan dengan hubungan yang relatif tetap diantara berbagai tugas yang ada dalam organisasi. Proses untuk menciptakan struktur dan pengambilan keputusan tentang alternatif struktur disebut desain organisasi. Pembentukan struktur organisasi dihadapka pada dua hal, yaitu diferensiasi atau pembagian tugas diantara anggota organisasi, dan integrasi atau koordinasi dalam pembagian tugas tersebut. Struktur organisasi membahas bagaimana cara organisasi membagi tugas  diantara anggota organisasi dan menghasilkan koordinasi diantara tugas-tugas tersebut.

  1. 1.    Dimensi Struktur Organisasi
Empat desain keputusan (pembagian kerja, pendelegasian kewenangan, pembagian departemen, dan rentang kendali) menghasilkan struktur organisasi, Para peneliti dan praktisi manajemen berusaha untuk mengembangan pemahaman mengenai hubungan antar struktur dan kinerja, sikap, keefektifan, dan variabel lainnya.  Secara umum, gambaran mengenai struktur meliputi formalisasi, sentralisasi, dan kerumitan.
  1. Formalisasi
Formalisasi mengacu derajat dimana segala harapan mengenai cara dan tujuan pekerjaan dirumuskan, ditulis dan diberlakukan. Suatu organisasi yang sangat formal, akan memuat prosedur dan aturan yang ketat dalam setiap kegiatan / pekerjaan di dalam organisasi. Dengan demikian, semakin formal suatu organisasi, maka semakin ketat pula aturan dan prosedur kerja. Formalisasi merupakan hasil dari spesialisasi kerja yang tinggi, pendelegasian kewenangan yang tinggi, pembagian departemen berdasarkan fungsi, dan luasnya rentang kendali.
  1. Sentralisasi
Sentralisasi merupakan dimensi struktur organisasi yang mengacu pada derajat dimana kewenangan untuk mengambil keputusan dikuasai oleh manajemen puncak. Hubungan sentralisasi dengan empat desain keputusan adalah sebagai berikut : Semakin tinggi spesialisasi kerja, semakin besar sentralisasi, Semakin sedikit kewenangan yang didelegasikan, semakin besar sentralisasi,  Semakin besar penggunaan departemen berdasarkan fungsi, semakin besar sentralisasi, Semakin luas rentang kendali, semakin besar sentralisasi
  1. Kerumitan
Kerumitan (complexity) adalah suatu struktur organisasi yang mengacu pada jumlah pekerjaan atau unit yang berbeda dalam organisasi.


  1. 2.    Departementalisasi
Departementalisasi adalah proses penentuan cara bagaimana kegiatan yang dikelompokkan. Beberapa bentuk departementalisasi sebagai berikut
  1. Fungsi
  2. Produk atau jasa
  3. Wilayah
  4.  Langganan
  5.  Proses atau peralatan
  6. Waktu
  7. Pelayanan
  8.  Alpa-numeral
  9.  Proyek atau matriks
Departementalisasi fungsional mengelompokkan fungsi – fungsi yang sama atau kegiatan – kegiatan sejenis untuk membentuk suatu satuan organisasi. Organisasi fungsional ini barangkali merupakan bentuk yang paling umum dan bentuk dasar departementalisasi. Kebaikan utama pendekatan fungsional adalah bahwa pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi- funsi utama, menciptakan efisiensi melalui spesialisasi, memusatkan keahlian organisasi dan memungkinkan pegawai manajemen kepuncak lebih ketat terhadap fungsi-fungsi.
Pendekatan fungsional mempunyai berbagi kelemahan. struktur fungsional dapat menciptakan konflik antar fungsi-fungsi, menyebabkan kemacetan-kemacetan pelaksanaan tugas yang berurutan pada kepentingan tugas-tugasnya, dan menyebabkan para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inofatif.
Departementalisasi Divisional :Organisasi Divisional dapat mengikuti pembagian divisi-divisi atas dasar produk, wilayah (geografis), langganan, dan proses atau peralatan. Struktur organisasi divisional atas dasar produk. setiap departemen bertanggung jawab atas suatu produk atau sekumpulan produk yang berhubungan (garis produk).
Divisionalisasi produk adalah pola logika yang dapat diikuti bila jenis-jenis produk mempunyai teknologi pemrosesan dan metode-metode pemasaran yang sangat berbeda satu dengan yang lain dalam organisasi. Sturktur organisasi divisional atas dasar wilayah. Departementalisasi wilayah , kadang-kadang juga disebut depertementalisasi daerah , regional atau geografis , adalah pengelompokkan kegiatan-kegiatan menurut tempat dimana operasi berlokasi atau dimana satuan-satuan organisasi menjalankan usahanya.

  1. 3.    Model-model dan Desain Organisasi
ada penerapannya, model desain orgranisasi terdiri dari 2 model, yaitu Desain organisasi Mekanistik dan Desain organisasi orgranik.
  1. a.    Desain Organisasi Mekanistik.
  2. b.    Desain Orgranisasi Orgranik.
  • Proses kepemimpinan tidak mencakup persepsi tentang keyakinan dan kepercayaan.
  • Proses motivasi hanya menyadap motif fisik, rasa, aman, dan ekonomik melalui perasaan takut dan sanksi.
  • Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir ke bawah dan cenderung terganggu tidak akurat.
  • Proses interaksi bersifat tertutup dan terbatas, hanya sedikit pengaruh bawahan atas tujuan dan metode departemental.
  • Proses pengambilan keputusan hanya di tingkat atas, keputusan Relatif.
  • Proses penyusun tujuan dilakukan di tingat puncak original, tanpa mendorong adanya partisipasi kelompok.
  • Proses kendali dipusatkan dan menekankan upaya memperhalus kesalahan.
  • Proses kepemimpinan mencakup persepsi tentang keyakinan dan kepercayaan antara atasan dan bawahan dalam segala persoalan.
  • Proses motivasi berusaha menimbulkan motivasi melalui metode Partisipasi.
  • Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir secara bebas keseluruh orgranisasi yaitu ke atas ke bawah dan kesamping.
  • Proses interaksi bersifat terbuka dan ekstensif, bai atasan ataupun bawahan dapat mempengaruhi tujuan dan metode partemental.
  • Proses pengambilan keputusan dilaksanakan di semua tingkatan melalui proses kelompok.
  • Proses penyusunan tujuan mendorong timbulnya partisipasi kelompok untuk menetapkan sasaran yang tinggi dan realistis.
  • Proses kendali menyeber ke seluruh orgranisasi dan menekan pemecahan masalah dan pengendalian diri.
Desain organisasi yang efektif tidak dapat berpedoman pada teori sebagai satu cara terbaik melainkan manajer harus menerima sudut pandang bahwa desain mekanistik atau desain organik lebih efektif bagi organisasi atau sub-sub untit di dalamnya.

  1. 4.    Implikasi Manajerial Desain dan Struktur Organiasasi
Dapat menghasilkan struktur atau susunan yang berkualitas didalam suatu organisasi, karena ada teori yang mengatakan posisi adalah kualitas maka setiap orang yang menempati posisi yang ia kuasai dalam suatu organisasi akan menghasilkan kontribusi besar dalam suatu organisasi tersebut. itulah alasan mengapa diperlukan implikasi manajerial desain dan struktur organisasi.